Bocah 8 Tahun Hidup Terlantar karena Sang Ibu Kecanduan Narkoba, Hanya Mampu Mengeluarkan Suara Seperti Gonggongan
Sebuah peristiwa tragis menggemparkan warga di salah satu kawasan padat penduduk di Indonesia.
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan setelah
diketahui hidup terlantar selama bertahun-tahun di rumah yang tidak layak huni.
Ironisnya bocah tersebut hanya mampu mengeluarkan suara seperti gonggongan anjing, bukan berbicara seperti anak seusianya.
Kasus ini mengundang keprihatinan banyak pihak setelah terungkap bahwa sang ibu adalah pecandu narkoba aktif yang mengabaikan sepenuhnya kebutuhan fisik dan psikologis anaknya.
Kejadian ini kembali menyoroti dampak buruk penyalahgunaan narkoba, terutama ketika pelakunya adalah orang tua yang seharusnya menjadi pelindung utama bagi anak-anaknya.

Penemuan oleh Warga dan Petugas
Anak malang tersebut ditemukan oleh warga sekitar yang curiga karena rumah tersebut jarang terlihat aktivitas normal.
Saat aparat desa dan petugas dari dinas sosial mendatangi lokasi, mereka mendapati rumah dalam kondisi
kumuh, gelap, dan penuh dengan sampah serta bau menyengat. Bocah tersebut ditemukan duduk menyendiri di sudut ruangan dalam keadaan kotor, kurus, dan tidak mengenakan pakaian layak.
Yang mengejutkan petugas adalah reaksi anak tersebut saat diajak bicara. Ia tidak mampu mengucapkan kata-kata, tetapi hanya mengeluarkan suara kasar dan tidak terstruktur yang menyerupai gonggongan. Diduga, ia tidak pernah mendapatkan stimulasi komunikasi yang cukup sejak kecil dan mengalami keterlambatan perkembangan bahasa yang parah.
Kondisi Psikologis dan Kesehatan yang Memprihatinkan
Bocah tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemulihan gizi.
Hasil awal menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi kronis, anemia, dan sejumlah luka lecet akibat kurangnya perawatan kebersihan.
Dari sisi psikologis, tim medis menduga anak tersebut mengalami trauma psikologis berat dan keterlambatan perkembangan yang mengarah pada kondisi spektrum autisme atau gangguan perilaku lainnya. Namun, diagnosis resmi masih menunggu serangkaian pemeriksaan lanjutan.
Sang Ibu Diamankan Pihak Berwenang
Ibu dari anak tersebut yang tinggal di lokasi yang sama, berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Berdasarkan hasil tes urin, wanita tersebut dinyatakan positif mengonsumsi narkotika jenis sabu.
Kepada penyidik, ia mengaku tidak menyadari sejauh mana kondisi anaknya memburuk karena lebih fokus pada pemenuhan hasrat ketergantungannya terhadap narkoba.
Wanita tersebut kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut dan akan dijerat dengan pasal penelantaran anak serta UU Narkotika.
Aparat juga menyelidiki apakah ada pihak lain yang terlibat dalam pengabaian hak asasi anak tersebut.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah
Kejadian ini langsung viral di media sosial setelah rekaman penyelamatan bocah tersebut beredar luas.
Banyak warganet menyuarakan keprihatinan mendalam serta menyerukan perlunya edukasi dan pengawasan lebih ketat terhadap lingkungan sekitar.
Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial menyatakan telah mengambil langkah cepat untuk menempatkan
anak tersebut di rumah perlindungan anak sambil menjalani proses pemulihan dan rehabilitasi. Mereka juga berkomitmen untuk memberikan pendampingan psikologis jangka panjang.
Penutup: Alarm Keras bagi Perlindungan Anak
Kasus bocah 8 tahun yang hidup terlantar dan hanya mampu menggonggong akibat penelantaran oleh orang tuanya bukan hanya menyedihkan
tetapi juga menjadi alarm keras bagi seluruh masyarakat dan negara.
Penyalahgunaan narkoba bukan hanya merusak individu, tetapi juga dapat menghancurkan generasi baru yang tidak berdosa.
Diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat untuk mengawasi lingkungan sekitar
memberikan edukasi kepada orang tua, serta memastikan bahwa setiap anak tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU 2025 di Pospay, Rp 600.000 Cair di Kantor Pos