Harga Emas Antam Turun Rp4.000 Hari Ini, Cek Rinciannya Di Sini! Berdasarkan informasi terkini dari laman resmi Logam Mulia, harga logam mulia Antam turun sebesar Rp 4.000 per gram. Penurunan ini melanjutkan tren melemah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari ini, harga emas Antam berada di posisi Rp 1.754.000 per gram, turun dari harga sebelumnya yang berada di level Rp 1.758.000 per gram. Tidak hanya harga jual, harga buyback emas Antam juga mengalami penurunan sebesar Rp 4.000, sehingga kini berada pada posisi Rp 1.604.000 per gram. Harga buyback adalah nilai yang ditawarkan Antam untuk membeli kembali emas dari konsumen.
Rekor tertinggi sepanjang sejarah harga emas Antam sebelumnya tercatat pada Kamis, 3 April 2025, dengan nilai Rp 1.836.000 per gram. Pada hari yang sama, harga buyback juga mencapai puncaknya di angka Rp 1.688.000 per gram. Hal ini menunjukkan bahwa harga emas Antam saat ini berada cukup jauh dari puncak tersebut.
Harga Emas Antam Turun Rp4.000 Hari Ini
Antam menawarkan emas dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Bagi konsumen yang menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat melakukan transaksi, akan memperoleh potongan pajak lebih rendah, yakni sebesar 0,45 persen. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para pembeli yang ingin berinvestasi dalam bentuk emas batangan.
Penurunan harga emas Antam yang terjadi belakangan ini masih belum memiliki penyebab pasti. Namun, beberapa faktor yang mungkin memengaruhi antara lain aksi ambil untung di pasar internasional dan perubahan nilai tukar mata uang. Harga emas umumnya dipengaruhi oleh dinamika pasar global, termasuk perubahan kebijakan ekonomi dari negara-negara besar.
Harga emas juga dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan penjual. Selain itu, PPh 22 berlaku untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal lebih dari Rp 10 juta. Oleh karena itu, konsumen perlu mempertimbangkan faktor pajak ketika melakukan transaksi jual beli emas.
Dampak Gejolak Ekonomi Global
Harga emas turun lebih dari 2 persen pada perdagangan hari Senin. Penurunan ini terjadi karena para investor memilih beralih ke dolar Amerika Serikat (AS) sebagai aset yang dianggap lebih aman setelah kebijakan tarif AS yang luas menimbulkan kekhawatiran akan potensi resesi global.
Mengutip laporan dari CNBC pada Selasa (8/4/2025), harga emas di pasar spot turun 2,4 persen menjadi USD 2.963,19 per ons pada pukul 13:36 waktu ET, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam empat minggu di angka USD 2.955,89 pada sesi perdagangan awal. Di sisi lain, harga emas berjangka AS tercatat turun 2 persen dan ditutup pada level USD 2.973,60 per ons.
Menurut Nikos Tzabouras, analis senior di Tradu.com, penurunan harga emas ini disebabkan oleh perpindahan investor ke aset tunai dan aset safe haven lainnya, seperti Franc Swiss dan Yen Jepang, di tengah gejolak pasar. Hal ini meningkatkan risiko koreksi yang lebih dalam pada harga emas.
Selain itu, penguatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya juga turut berperan dalam penurunan harga emas. Dolar AS yang lebih kuat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menekan permintaan emas di pasar global.
Bart Melek, Kepala Analis Komoditas TD Securities, menyebutkan bahwa tekanan pada pasar emas juga disebabkan oleh masalah likuiditas dan margin yang ditutup oleh spekulan. Hal ini menambah tekanan jual di pasar komoditas, terutama emas.
Dampak Kebijakan Ekonomi AS
Ketidakstabilan di pasar saham juga turut memengaruhi harga emas. Indeks saham utama mengalami penurunan dalam perdagangan yang tidak stabil setelah Presiden AS mengancam akan menaikkan tarif hingga 50 persen terhadap Tiongkok jika negara tersebut tidak mencabut tarif balasan. Hal ini menambah kekhawatiran akan ketegangan perdagangan global.
Kontrak berjangka saat ini menunjukkan adanya proyeksi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS sebesar 120 basis poin pada bulan Desember, dengan kemungkinan pemotongan sekitar 37 persen pada bulan Mei. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas karena logam mulia ini tidak memberikan bunga, sehingga dianggap lebih stabil dalam jangka panjang.
Optimisme Terhadap Emas Batangan
Meskipun mengalami tekanan dalam jangka pendek, para analis masih optimis terhadap prospek emas batangan. Kondisi ekonomi global yang penuh tantangan dan ketidakpastian geopolitik tetap mendorong permintaan akan aset safe haven seperti emas.
Pada minggu sebelumnya, emas mencapai harga tertinggi sepanjang masa di USD 3.167,57 per ons pada hari Kamis, didorong oleh aliran masuk investasi safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan permintaan kuat dari bank sentral.
Kesimpulannya, harga emas Antam saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan seiring dengan perubahan kondisi pasar global dan dinamika ekonomi internasional. Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan terkini sebelum mengambil keputusan investasi dalam komoditas emas.
Baca Juga : Harga Pangan Terkendali 2025 Menjadi Faktor Perbaikan Ekonomi